Sabtu, 27 Februari 2010

Aku Takut ( Testimoni Hati)


Ajari aku tersenyum seindah senyuman mu,,karena masalah ini membuatku tak mampu lagi tersenyum, bahkan aku takut jangan2 aku sudah lupa bagaimana cara untuk tersenyum.
Seakan takut untuk bangun di pagi hari, karena semakin banyak aku bangun di pagi hari, semakin dekat waktunya,,
Badai ini begitu keras menerpa ku,,,terombang ambing begitu lama, dan aku takut terlepas dari peganganku.
Dan kalbu ku pun berbisik,,,”Ya..Rasulullah kekasih Allah seandainya kau ada dizaman ku, dan seandainya aku berada di zamanmu, akan aku minta bantuan mu dan penjelasan atas masalahku”
Lalu hening itu bersuara” bukan kah,,sudah ku tinggalkan Alquran dan hadis untuk peganganmu,,dan mintalah bantuan pada Allah swt Sang Pencipta yang Maha Tinggi,,dan sebutlah namaku dalam doamu”
Tersentakku tersadar dari mimpi dibawah alam sadarku,,terduduk terdiam,, ku usap wajahku seraya berkata Asstagfirlullah alazim,,, masalah ini memang sudah menguasai setiap gerakku. Berdiriku, berjalanku bahkan tidurku.
Ayunan langkahku bergegas mengambil wudhu,,aku tak mau setan mengambil kesempatan dalam lemahku, segera ku solat tasbih, tahajut, istikarah dan hajat ku yang belum juga terjawab,,”Allah sedang menguji kesabaranku” benakku berbisik lembut
Batam, 26 Feb 2010
Ridha laila,..06.40 wib

Kegelisahan Karmila (Cerpen Ridha)


Karmila masih gelisah dalam tidurnya. Mata nya tak mau terpejam, pikirannya tidak menyatu dengan raga yang mengharuskannya untuk tidur nyenyak. Berbagai hal berkenyamuk dalam pikirannya. Pikiranyan menerawang tak tentu arah.
Ingatanya menuju pada keadaan setahun yang lalu. Seharusnya keinginan itu muncul setahun yang lalu katanya dalam hati penuh penyesalan. Ditariknya nafasnya dalam –dalam tapi aku percaya bahwa sesungguhnya garis nasib itu telah ditentukan sebelum kita lahir, karmila berusaha meyakinkan hatinya saat gelisah itu mulai menguasainya. Mungkin saja Allah sudah menuliskan dalam cerita garisnya seperti ini.
Kesempatan itu datang pertengahan tahun lau, saat mas yanto teman sekantornya menawarkan seorang pria yang sopan, mapan dan siap untuk menikah pada nya. Karmila sangat mengenal mas yanto dan istrinya dia orang yang jujur dan baik, karmila yakin mas yanto tidak mungkin memberikan orang yang sembarangan padanya. Usianya 23 tahun saat itu dan karmila belum kepikiran untuk menikah.
Mas yanto terus mendesak
“ Nama panggilannya tian, nama panjangnya Bastian Syahputra, dia itu baik mil, orangnya sopan, patuh pada orang tua dan rajin beribadah“ promosi mas yanto pada nya
Mas yanto mengenal mas tian dan orang tuanya waktu mereka berangkat umroh bersama, dan pertemanan itu berlanjut sampai sekarang.
“ Apa lagi yang kamu pikirkan mila,, orangnya lumayan koq, hitam manis, tinggi tegap, pokoknya ga malu2in, memang sih usianya 35 tahun, tapi aku rasa dia cukup dewasa buat kamu” desak mas yanto sambil menunjukan fotonya pada karmila. Memang betul mas tian memang lumayan manis, mas yanto tidak pernah bohong di setiap ucapannya, itu yang meyakinkan karmila bahwa yang ditawarkan ini bukan orang sembarangan.
Karmila memang tidak pernah bertemu langsung sama mas tian, tapi mas tian sudah pernah melihatnya, walau begitu karmila merasa kenal lama dengannya karena cerita – cerita mas yanto tentang mas tian . Sempat kagum dalam hatinya, tapi rasa itu belum ada juga.
Rasa itu baru muncul setahun kemudian, rasa ingin untuk menikah dan hidup berpasangan. Dan sekarang saat ia sadar umurnya 24 tahun dan tahun depan 25 tahun, saat tidak ada yang menawarkan pasangan buatnya lagi. Sempat muncul perasaan dan pertanyaan – pertanyaan pada dirinya. Mungkinkah rasa itu muncul terlambat
Seandainya saja masih ada kesempatan kedua? Bagaimana keadaan mas tian sekarang? Apakah dia sudah menikah? Apakah dia masih mau sama aku? Malu rasanya mau bertanya sama mas yanto tentang itu.
Karmila menepis perasaan yang sering menggodanya. “ Ya Allah , beginikah rasanya bila belum menikah ? “
Karmila berusaha memejamkan matanya dalam-dalam. Berusaha untuk melupakan nya dan berharap tertidur.
“ Ya Allah jika sudah kau tentukan pasangan hidup ku , dekat kan lah dia, dan mudahkan lah segala urusannya “ harap karmila dalam pejaman matanya.

Ridha Laila,.Batam, Nov 09

Rabu, 24 Februari 2010

Cumulus

Cumulus