Jumat, 09 Juli 2010


Dara berbaju kurung duduk di tepi pelantar, kakinya diayun – ayun kan kedalam air dipinggir pelantar,,,,
Hari mulai senja,,,dilihatnya mentari sudah mulai bersembunyi,,,
Pandangannya tertuju pada puncak bukit di depannya, bukit itu telah di daki setengahnya. Namun belum sampai dipuncaknya kakinya terinjak kerikil tajam hingga terluka. Kakinya membengkak dan memaksanya menghentikan pendakiannya sementara.

Celotehan dan gelak tawa seorang anak kecil mengalihkan lamunannya. Dilihatnya ayahnya sedang bermain canda dengan seorang anak kecil berusia 2 tahun, anak itu memang lucu dan comel, zaky namanya dia anak saudara sepupunya,,,

Rindu akan cucu mungkin itu yang di rasakan ayahnya,,,,

Dara berbaju kurung itu tersenyum penuh makna lalu memalingkan lagi pandangannya ke puncak bukit itu,,
Dara melayu berbaju kurung dan berjilbab rapat, kulit nya kuning langsat, dan wajahnya manis khas melayu, itu masih mengayun – ayun kan kakinya di air, di biarkannya angin meniup lembut kain jilbabnya, pandangan penuh harapan masih tertuju pada puncak bukit itu, entah apa yang di pikirkannya,,,

Dari arah belakang diam – diam ayah nya mendekatinya dengan mengendong si comel zaky, dan masih membelakangi nya lalu sang ayah berkata :
“ Kau takkan terjatuh dan terinjak kerikil lagi jika kau mendaki dengan teman hatimu, dia akan memegang tanganmu saat kau akan terjatuh, dia akan mengingatkanmu jika ada kerikil di depannya dan dia akan selalu setia melindungimu”

Sang ayah berhenti sejenak, Lalu mengambil nafas dan meneruskan perkataanya:

“Kau tidak akan dapat mencapai puncak bukit itu sendiri, jika sudah kau temukan teman hatimu itu, pergilah Esok pagi,,,umurmu 24 tahun,,,masih banyak pagi yang ceria menunggumu,,,”

Lalu dara berbaju kurung itu bangkit dari duduknya, berdiri memandangi wajah ayahnya,,,dan berkata “apakah ada yang akan menjadi teman ku esok pagi ayah..?”

“Pasti ada..” jawab sang ayah tersenyum

Batam, 09 Juli 2010
LaiLa,-